Buletin Betlehem, Wamena – Sesuai dengan Tata Ibadah GKI Di Tanah Papua, yang mana setiap Minggu Keempat Ibadah dilaksanakan dalam Bentuk Ibadah Kontekstual. Yang mana unsur-unsur ibadah dalam kontekstual berdasarkan spiritualitas GKI Di Tanah Papua.  

Di bulan Februari ini, Jemaat GKI Betlehem Wamena Klasis Baliem Yalimo juga turut serta melakukan Ibadah Kontekstual yang dikoordinir langsung oleh Paguyuban Sumatera.

Busana dan dekorasi yang digunakan bernuansa Budaya Batak. Ada musik uning-uningan, keyboard, Nyanyian Rohani dan Kidung Jemaat juga menggunakan bahasa Batak dan bahasa Indonesia. Sedangkan Pengakuan Iman yang digunakan yaitu Pengakuan Iman GKI Di Tanah Papua. Pelayan Firman dan Majelis Jemaat diantar dengan tarian Tor-Tor oleh anak-anak remaja dari suku Batak dan suku lainnya.

"Tidak terasa kita sudah berada di Minggu Ke-8 di Tahun 2024. Kita sudah mengikuti setiap bentuk-bentuk ibadah sesuai dengan Kalender GKI, yang mana minggu pertama dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, Minggu Kedua Pengakuan Iman Nicea Konstantinopel, Minggu Ketiga kita menyanyi Nyanyian Rohani 77 dan Minggu Keempat dalam bentuk Kontekstual," kata Pdt. Sandra Marey. S.Si, dalam pembukaan khotbah pada Ibadah Minggu 25/02/2024.

Lanjut Pdt. Sandra mengatakan, Ibadah ini ada Pengakuan Iman Rasuli GKI Di Tanah Papua. 

"Mungkin ada nyanyian rohani dalam bahasa Batak yang belum kami masukan, tapi ini terus berlangsung selama 5 (lima) tahun pasti akan dimasukan karena kita sudah punya satu minggu untuk ibadah kontekstual," ucapnya.

Pembacaan Alkitab secara sinodal untuk Minggu Keempat terdapat dalam Kitab Lukas 17 : 20 -37, dengan Tema : "Kerajaan Allah Dimulai Bersama Yesus Kristus".

Ibadah Kontekstual ini berjalan dengan penuh hikmat dari awal hingga pada akhirnya. Dan menjadi sebuah persembahan dan pesan hidup bahwa Yesus Kristus tetap menjadi dasar dalam keberagaman budaya kita.(*)